Investasi digital masih menjadi hal awam bagi masyarakat Indonesia. Transaksi di bawah 5 persen untuk Bitcoin di seluruh Tanah Air menjadi buktinya. Tetapi, cryptocurrency atau mata uang digital bisa jadi salah satu investasi yang potensial di masa depan.

Saat berbincang dengan Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia, saya diberi penjelasan bahwa bitcoin yang merupakan cryptocurrency paling dikenal saat ini memiliki sifat dasar seperti halnya emas. Ketersediaannya terbatas namun penuh kegunaan sehingga harganya bisa terus naik.

"Di satu sisi tingkat permintaan oleh masyarakat di seluruh dunia terus bertambah karena regulasi mengenai Bitcoin di negara maju makin jelas sehingga memiliki potensi di masa depan," ujarnya melalui pesan instan.


Bitcoin sendiri sudah dipandang sebagai aset aman layaknya emas di negara-negara maju seperti Jepang dan Eropa. Mereka acapkali menyimpan sebagian kekayaannya dalam bentuk Bitcoin selain berupa emas.



Sama seperti emas, harga Bitcoin juga ditentukan oleh pasar. Oscar menjelaskan bahwa hukum permintaan dan penawaranlah yang mempengaruhi naik turunnya harga sekeping Bitcoin. Namun, pemilik Bitcoin bebas menentukan harga per kepingannya.

"Setiap orang yang mau membeli maupun menjual Bitcoinnya bisa menetapkan harga beli atau jualnya sendiri. Nanti lawan transaksinya akan memutuskan apakah mau membeli di harga tersebut atau tidak. Mirip proses tawar-tawaran pada barang-barang lainnya," imbuh Oscar.


Bagi masyarakat yang berminat untuk menginvestasikan kekayaan dalam uang digital ini, mereka dilindungi oleh algoritma blockchain di mana setiap pengguna dapat mengawasi atau melihat total pasokan Bitcoin yang beredar dan transaksi yang ada di dalam jaringan digitalnya secara transparan. 

Sementara itu, bitcoin saat ini memiliki pangsa pasar 47 persen dibanding mata uang digital lainnya seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin. Saat ini, Bitcoin.co.id melego sekeping bitcoin senilai 50,6 juta rupiah.



CNN INDONESIA